24 Desember 2008

Irit BBM dengan Generator Hidrogen


27 May 2008, 02:15 pm
[YOGYAKARTA] Jauh- jauh hari sebelum pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) dan menyerukan penghematan energi, warga Yogyakarta, Joko Sutrisno, telah membuat generator hi- drogen. Sebuah tabung plastik berisi air murni atau aquades, dilengkapi dengan elektrode berbahan baja, serta diode atau releypada mobil, dapat mengubah molekul hidrogen menjadi energi. Melalui proses elektrolisis, pengatur tekanan menuju manifold(keran plastik) akan membuat sistem pembakaran mesin mendekati sempurna.
Tenaga mobil/motor, bahkan genset, meningkat drastis. Mesin menjadi lebih halus, emisi gas buangnya pun minim. Bersih dan irit bahan bakar, kata Joko Sutrisno (50), pencipta generator hidrogen di Yogyakarta, baru-baru ini.
Alat itu sebetulnya dibuat bukan untuk membuat irit bahan bakar, melainkan dirancang untuk mengganti pre- mium ataupun solar. Pada masa mendatang, Joko akan memaksimalkan penggunaan air, sehingga kendaraan dapat melaju 100 persen dengan tenaga air. Saya uji coba dengan mobil saya sendiri dan sudah berlangsung 2 tahun tanpa masalah, meski dulu saya sering dikatai orang gila, katanya.
Generator hidrogen terbuki mampu mengurangi konsumsi BBM. Kalau sebelumnya, sebuah motor dengan 1 liter premium dapat menempuh jarak 40 km, setelah menggunakan alat itu, dapat digunakan sejauh 80 km. Bahkan, bus jurusan Yogkarta-Jakarta yang biasa menghabiskan 200 liter solar, kini hanya mem-butuhkan 120 liter.
Setiap hari puluhan peng-guna mobil dan motor antre untuk mencoba alat sederhana ciptaan warga HOS Cokroaminoto Nomor 76 Yogyakarta ini, tanpa perlu mengeluarkan banyak biaya. Mereka cukup mengeluarkan Rp 75.000 untuk motor dan Rp 150.000 untuk mobil. Proses pemasangannya pun tak berbelit-belit, paling lama setengah jam.
Teknologi ini sebenarnya sederhana. Kunci utamanya terletak pada hidrogen dalam air untuk dijadikan bahan bakar dengan proses pemisahan molekul gas yang memiliki nilai oktan pada angka 130. Hidrogen yang terurai tersebut kemudian diteruskan ke dalam ruang kompresi sepeda motor.
Joko berjanji pada Desember 2008, penelitian lanjutannya akan selesai, sehingga motor dapat beroperasi 100 persen dengan air. Soal alat temuannya, Joko mengakui bahwa untuk kendaraan bermotor masih perlu BBM sebagai bahan bakar utama, namun setelah dipasang generator hidrogen, konsumsi BBM bisa dihemat antara 40 persen hingga 50 persen.
Terkait temuan itu, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) meragukan temuan generator hidrogen. Secara formal BPPT belum melakukan penelitian lebih jauh mengenai kinerja generator hidrogen. Hal itu dikemukakan Kepala Analisa dan Optimasi Energi BPPT, Edi Himawan kepada SP, Selasa (27/5).
Dia berpendapat, pada dasarnya mobil didesain untuk menggunakan bahan bakar minyak (BBM), sehingga tidak mungkin seratus persen menggunakan air. Namun, dia mengakui alat yang disuplai dengan air dapat menghemat BBM, tetapi tidak mungkin 100 persen menggantikan BBM.
Selain itu, Edi mengatakan hidrogen tidak mudah diuraikan, termasuk dari air menjadi energi. Energi hidrogen itu dipecah pakai apa? Kemudian energi listrik butuh berapa? Mungkin penemunya belum menghitung keseimbangan energi. [152/DGT/M-15] http://www.koranindonesia.com/2008/05/27/irit-bbm-dengan-generator-hidrogen/
http://www.kawasaki-zx130.org/forum/index.php?topic=2026.0
http://www.tasikmalayakota.go.id/pnbb/viewtopic.php?id=276
http://www.lintasberita.com/Sains/Irit_BBM_dengan_Generator_Hidrogen

Tidak ada komentar: