22 Desember 2008

TES HHO - MENGHEMAT 6,9%-17,25% di Otomotif Tabloid

TES HHO - MENGHEMAT 6,9%-17,25%
22 Oct 2008 09:12:37 AM
TES HHO MENGHEMAT 6,9%-17,25%
Rasa penasaran makin tak terbendung saat Tonny Lo dari Unusual Creation menelpon ke redaksi OTOMOTIF. “Kit hydrogen untuk mobil sudah siap dites,” ujarnya semangat. Bukan tanpa sebab rasa ingin tahu menjadi besar. Kit buatan Unusual Creation yang sebelumnya sudah dites untuk motor, berhasil menghemat konsumsi BBM hingga 40%. Sedangkan kit buatan Ufuk buat mobil Diesel mampu mengirit sampai 12,11%.
Pasokan gas HHO (Hidrogen-Hidrogen –Oksigen) alias Brown Gas yang terjadi akibat elektrolisa air di dalam tabung ini memang sudah dikenal cukup lama sebagai penekan konsumsi BBM di mesin bakar. “Teknologi yang diterapkan kali ini agak beda karena tak lagi memakai lilitan kawat sebagai proses elektrolisa,” tutur Tonny lagi.
LEMPENGAN LOGAM
Brown gas yang sukses dikembangkan Mr. Brown dari Australia dan Stanley Meyer (Amerika) beberapa puluh tahun silam ini, seolah menjadi jawaban dari makin langkanya BBM fosil di dunia. Selain itu juga berefek menekan global warming karena brown gas ini bisa mereduksi emisi gas buang.
Perangkat berupa tabung berkapasitas 1.000 cc ini, dilengkapi lempengan logam untuk menunjang proses elektrolisa dan kemudian dialiri listrik DC (Direct Current) berasal dari aki (12 Volt). Dikatakan berbeda dengan kit versi awal yang menggunakan lilitan kawat, karena kit hasil pengembangan terakhir menggunakan 8 buah lempengan logam.
Sebagai media penghantar listrik di dalam tabung menggunakan air murni atau air kran yang dicampur senyawa kimia sebagai katalis (penghantar listrik). “Prosesnya seperti chroming logam besi,” jelas Supri, teknisi Unusual Creation yang menangani mobil tes milik redaksi.
Listrik yang dialiri ke dua buah kutub (negative dan positif) akan diteruskan ke 8 buah lempeng logam yang terpasang berhimpitan. Dengan adanya air yang sudah dicampur senyawa kimia Kalium Hidroksida atau Sodium Bikarbonat di dalam tabung, listrik akan berloncatan karena air berubah menjadi penghantar listrik.
Akibat dari proses elektrolisa ini dihasilkan gas oxyhydrogen dari perpecahan molekul H2O (air) menjadi HHO. Gas ini yang kemudian masuk kedalam ruang bakar melalui slang yang ditancapkan ke intake manifold untuk dibakar bersama kabut bensin atau solar.
Gas hydrogen atau Brown Gas ini memiliki daya ledak sangat baik sehingga ideal untuk menunjang pembakaran. Dengan takaran yang pas antara air dan katalis, perpaduan antara gas oxyhydrogen dan bensin akan menghasilkan tenaga atau performa lebih baik.
Lantaran gas yang ikut terbakar terdiri dari molekul oksigen dan hydrogen, menyebabkan kadar emisi seperti HC (hydro carbon) dan CO (karbon monoksida) ikut turun cukup tajam. Sisa hasil pembakaran dari Brown Gas yang dominan oksigen akan mengikat CO yang berbahaya bagi kesehatan menjadi CO2 (karbon dioksida). Nantinya, tak mustahil air murni bisa 100% menggantikan BBM fosil seperti yang sudah dilakukan Stanley Meyer di VW Kodoknya pada 1998.
METODE DAN HASIL TES
Mengingat penghematan jadi andalan system HHO, tes difokuskan pada konsumsi bahan bakar. Suzuki APV GX yang dipakai sudah dimodifikasi pada jalur bahan bakarnya. Tidak lagi memakai tangki asli, melainkan pakai tangki luar dengan fuel pump yang sama. Tujuannya memudahkan penghitungan konsumsi bensin. Setiap pengetesan, tangki diisi 12 liter bensin. Lalu setelah tes, sisa bensin ditakar lagi untuk mengetahui volume yang terpakai.
System HHO pertama yang dicoba memiliki satu elemen. Pengetesan dilakukan secara konstan 80 km/jam di jalan tol dalam kota pada waktu tengah malam. Dibanding konsumsi asli APV 1:12,8 liter/km, pemakaian HHO 1 elemen mencatat konsumsi 1:13,72 liter/km. Bensin lebih sedikit terpakai, beda 0,89 liter/km. Artinya ada penghematan 6,9%.
Sayangnya, system yang sama tidak bisa dilakukan pada system 2 elemen mengingat jadwal terbit Tabloid kesayangan Anda ini. Akhirnya diputuskan untuk melakukan tes konsumsi dalam kota dengan kondisi macet stop and go. Standar konsumsi bensin APV buat kondisi ini adalah 1:7,1 liter/km. Setelah pakai HHO, konsumsi ditekan jadi 1:8,36 liter/km. Artinya, dengan satu liter bensin APV bisa jalan lebih jauh 1,23 km. Perbedaan dengan kondisi standar adalah 17,25%. PEMASANGAN
Peranti ini memerlukan pemasangan sederhana pada mobil. Sebagai media tes, dipakai Suzuki APV GX. Unit terpenting adalah tabung HHO. Peletakan tabung ini bebas, tinggal mencari ruang yang lega di dalam kap mesin dengan sirkulasi udara baik. OTOMOTIF berkesempatan menjajal dua system, dengan satu dan dua rangkaian lempeng elektroda. Namun pemasangannya sama saja.
Urusan suplai gas HHO dari tabung ini, langsung disuntikkan ke saluran masuk mesin. Tepatnya dilakukan pada saluran karet dari saringan udara, tepat sebelum tersambung ke throttle body. Penyalurnya digunakan slang dengan grade fuel hose agar lebih safety. Cairannya dipakai air destilasi (air aki biru) dengan campuran KOH 1,5 sendok makan. Diaduk rata baru dimasukkan ke tabung.
Sedangkan urusan kelistrikan, disambungkan dengan kontak. Kontak diambil dari motor wiper, mengingat pemasangan dilakukan di dalam bonnet APV. Sekring 25 ampere sebagai pengaman andai terjadi korsleting. Setelah sekring, pada jalur kabel positif juga dipasang lampu dua filament (biasa untuk lampu rem). Lampu ini sebagai indicator alat bekerja, sekaligus pemantau kondisi elektrolit. Jika lampu sudah redup, maka sebaiknya elektrolit juga diganti.
PERLU DIPERHATIKAN !
Menurut Tonny Lo, peranti HHO buatannya punya usia. “Kira-kira lifetimenya lima tahun. Tetapi perlu perawatan setiap tahun,” sarannya. Selain itu, selalu perhatikan level air pada samping tabung. Kalau kurang segera tambah. Perhatikan juga lampu, kalau meredup berarti cairan elektrolit mulai lemah. Lebih baik dikuras dan ganti yang baru.
Perhatikan juga pemasangan slang pengantar gas HHO, jangan sampai terjadi kebocoran. Jika bocor dan terkonsentrasi, lantas ada panas atau letikan dari kabel busi yang bocor di seputar kompartemen mesin, bisa dengan mudah tersulut dan meledak. Jadi, sebaiknya gunakan slang yang berkualitas baik dengan klem pada setiap ujungnya.
SUMBER :
• Ben, Kl:X, Ade, Manut (manut@gramedia-majalah.com)
• OTOMOTIF Edisi 17:XVIII-HAL:13-01 SEPTEMBER 2008
http://www.dipostar.web.id/dipoberlian/berita_detil.php?id=200

H2O - TEKNOLOGI HEMAT BBM MULAI 20% - 35% DENGAN 100% AIR PERTAMA DI INDONESIA - Technology penghemat BBM dengan menggunakan 100% air TANPA BUBUK KOH, TANPA BUBUK SODA KUE - air spontan langsung diubah menjadi GAS Hydrogen dan produksi Gasnya diatas kebanyak produk yang ada dipasaran saat ini. H2O V2 merupakan generasi terbaru dari produk H2O sebelumnya yang masih menggunakan bubuk soda kue ataupun KOH untuk dapat menghasilkan Gas Hydrogen. H2O V2 Merupakan sebuah tabung yang kita pasang di vakum manifold, yang didalam tabung tsb kita isikan air dan disetrum aki mobil. Pada saat mesin mobil dinyalakan maka air dalam tabung H2O V2 akan diubah menjadi gas yang kemudian akan meningkatkan daya dorong dan tenaga pada kendaraan anda dan otomatis akan memberikan penghematan secara signifikan. H2O V2 memberikan anda manfaat sbb:Telah lulus uji LIPI- Penghematan konsumsi bahan bakar secara signifikan MULAI 20% - 35% PASTI !!!!- Jarak Tempuh per liternya semakin besar- Meningkatkan performa dan kekuatan mesin, menurunkan suhu kerja mesin- Menghilangkan karbon deposit - Hasil Emisi mendekati 0 alias sangat bersih dan hampir Aman untuk bisa langsung dihirup hidung anda- Berfungsi sebagai Power dan Speed booster 20% - 30% - Air tidak panas- Air tidak beracun H2O motor @ Rp 500.000 / tabungH2O mobil @ Rp 1.500.000 / tabungPASTIKAN ANDA MENGGUNAKAN PRODUK H2O V2 KAMI DAN BUKAN YANG LAINH2O V1 telah dibahas dan di uji oleh Tim OTOMOTIF, BACA TABLOID OTOMOTIF 28 JULY 2008 EDISI XII - cara kerja dan hasil test produk kami telah di jelaskan dengan detail disana.

Tidak ada komentar: