07 Maret 2017

aDhydro ingin design HHO nya dipakai masal : Mengerucut, Wacana Pajak Berdasarkan Emisi

Senin, 5 Desember 2016 | 07:02 WIB
Otomania/Setyo Adi

Jakarta, KompasOtomotif – Pemerintah terus mengkaji dan menyiapkan tersusunnya aturan baru pajak yang didasarkan pada emisi gas buang kendaraan. Sejauh ini, Kementerian Perindustrian sudah melakukan pertemuan dengan berbagai pihak untuk membuat aturan baru ini makin mengerucut.

I Gusti Putu Suryawirawan, Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian mengatakan bahwa aturan itu memang masih disusun, berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan, Kementerian lingkungan hidup dan Kehutanan), Kementerian ESDM, dan Kementerian Perhubungan.

”Sekarang teman-teman di Kemenkeu mesti menghitung, jangan sampai nanti (setelah diterapkan pajak berdasarkan emisi gas buang) malah mengganggu penerimaan negara,” kata Putu dalam sebuah kesempatan di Jakarta, (30/11/2016).

Putu menjelaskan kembali, bahwa ke depan, struktur pajak tidak akan didasarkan pada kapasitas silinder, melainkan emisi gas buang dari kendaraan. Makin tinggi emisi, pajak akan makin tinggi. Sebaliknya, makin rendah karbon yang dihasilkan, pajak juga tambah murah.

Selain berkoordinasi dengan tiga kementerian, Putu juga menyatakan bahwa ada banyak pertimbangan juga di sisi agen pemegang merek (APM). ”APM harus menghitung, jangan sampai peraturan sudah keluar, mereka tidak memenuhi. Ini bahaya, dan karena itulah harus dipikirkan juga masa transisi,” ucap Putu.

Masa transisi setelah aturan keluar itu menurut Putu butuh waktu yang tidak bisa ditentukan, bisa satu atau dua tahun. Tahun depan, target Kementerian Perindustrian adalah merampungkan aturannya terlebih dahulu, setelahnya bicara soal transisi.

Penulis : Donny Apriliananda
Editor : Agung Kurniawan


Dengan berita-berita yang ramai di media, aDhydro mau konsep hitungan pemakaian HHO hydrogen sebagai PENGURANG EMISI kendaraan bermotor dengan keuntungan sebagai berikut
  • EFISIENSI, lebih hemat bahan BBM, hemat daya listrik (versi 40W)
  • AMAN, dengan separator air kotor yang terpantau dan proteksi ledakan, dan posisi alat tidak di dalam kabin, produksi gas hanya saat dibutuhkan, tidak disimpan, penetralan sedikit gas sisa produksi dalam 10 menit
  • MUDAH PERAWATAN, hanya air saja, tanpa katalis, hanya air bersih mudah didapat (AQUA)
  • MURAH biaya produksinya
  • TAHAN LAMA umur pakai sel reaktor dengan tanpa/ sedikit panas, daya tahan tinggi, gas banyak untuk kelas watt nya
  • MINIM PERAWATAN umur interval ganti air yang panjang, air tetap bening dengan indikator waktu ganti air
  • STABIL, automatic Power Wattage adjusment, produksi gas yang konstan dan bisa diandalkan
  • LAYAK DIGUNAKAN MASAL kecil, ringan, praktis, hemat ruang/ akomodasi
Siap bekerja sama dengan APM ataupun pebisnis/ pemerintah, LIPI untuk dibuat masal untuk kepentingan orang banyak
Bukan gas hho hidrogen yang banyak yang membuat pengiritan, namun hitungan yang tepat dalam ketahanan, efisiensi, kemudahan perawatan, keamanan, dan harga murah jadi penentu keterjangkauan masyarakat.

Tidak ada komentar: